Berita Internasional

Korban Gempa bumi di Maroko melampaui 2.100 orang

Para penyintas gempa bumi paling mematikan di Maroko dalam lebih dari enam dekade terakhir berjuang untuk mendapatkan makanan, air, dan tempat berlindung pada hari Minggu, sementara pencarian korban hilang terus berlanjut di desa-desa terpencil dan jumlah korban tewas yang mencapai lebih dari 2.100 orang tampaknya akan terus meningkat.

Banyak orang bersiap untuk menghabiskan malam ketiga di tempat terbuka setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter menghantam pada hari Jumat. Para pekerja bantuan menghadapi tantangan untuk mencapai desa-desa yang terkena dampak terburuk di High Atlas, sebuah pegunungan terjal di mana permukiman sering terpencil dan di mana banyak rumah yang runtuh.

Jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.122 dengan 2.421 orang terluka.

Kerusakan yang terjadi pada warisan budaya Maroko semakin terlihat jelas ketika media lokal melaporkan runtuhnya sebuah masjid abad ke-12 yang bersejarah. Gempa juga merusak beberapa bagian dari kota tua Marrakech, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO.

Di Moulay Brahim, sebuah desa yang berjarak 40 km (25 mil) di selatan Marrakesh, penduduk menggambarkan bagaimana mereka menggali korban tewas dari reruntuhan dengan tangan kosong.

Orang-orang berjalan melewati rumah-rumah yang hancur setelah gempa bumi di desa pegunungan Tafeghaghte, barat daya kota Marrakesh, pada 9 September 2023. (AFP)

Di lereng bukit yang menghadap ke desa, warga menguburkan seorang wanita berusia 45 tahun yang telah meninggal bersama putranya yang berusia 18 tahun, seorang wanita terisak keras saat jenazah diturunkan ke liang lahat.

Saat ia mengambil barang-barang dari rumahnya yang rusak, Hussein Adnaie mengatakan bahwa ia yakin masih banyak orang yang terkubur di reruntuhan di dekatnya. “Mereka tidak mendapatkan pertolongan yang mereka butuhkan sehingga mereka meninggal. Saya menyelamatkan anak-anak saya dan saya mencoba mengambil selimut untuk mereka dan apa pun yang bisa dipakai dari rumah,” katanya.

Yassin Noumghar, 36 tahun, mengeluhkan kekurangan air, makanan dan listrik, dan mengatakan bahwa sejauh ini ia hanya menerima sedikit bantuan dari pemerintah.

“Kami kehilangan segalanya, kami kehilangan seluruh rumah,” katanya.

“Kami hanya ingin pemerintah membantu kami.”

Kemudian, karung-karung makanan diturunkan dari sebuah truk yang menurut pejabat lokal Mouhamad al-Hayyan telah diatur oleh pemerintah dan organisasi masyarakat sipil.

Dua puluh lima mayat telah dibawa ke klinik kecil di desa tersebut, menurut staf.

Dengan banyaknya rumah yang dibangun dari batu bata lumpur dan kayu atau semen serta balok-balok kayu, bangunan-bangunan itu mudah runtuh. Ini adalah gempa paling mematikan di Maroko sejak tahun 1960, ketika sebuah gempa diperkirakan menewaskan sedikitnya 12.000 orang.

Di desa Amizmiz yang terkena dampak gempa yang parah, penduduk menyaksikan tim penyelamat menggunakan alat penggali mekanis di sebuah rumah yang runtuh.

“Mereka sedang mencari seorang pria dan putranya. Salah satu dari mereka mungkin masih hidup,” kata Hassan Halouch, seorang pensiunan tukang bangunan.

Tim penyelamat akhirnya hanya menemukan mayat-mayat.

Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko mengevakuasi mayat dari sebuah rumah yang hancur akibat gempa bumi di desa pegunungan Tafeghaghte, barat daya kota Marrakesh, pada 9 September 2023. (AFP)

Tentara yang dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan, mendirikan sebuah kamp dengan tenda-tenda untuk para tunawisma.

Dengan sebagian besar toko yang rusak atau tutup, penduduk berjuang untuk mendapatkan makanan dan persediaan.

“Kami masih menunggu bantuan tenda. Kami belum punya apa-apa,” kata Mohammed Nejjar, seorang pekerja, yang sedang melipat selimutnya di tempat penampungan sementara yang dibangun dengan potongan-potongan kayu.

“Saya mendapat sedikit makanan dari seorang pria, tapi hanya itu yang saya dapatkan sejak gempa. Anda tidak dapat melihat satu pun toko yang buka di sini dan orang-orang takut untuk masuk ke dalam rumah karena takut atapnya runtuh.”

Pemerintah mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka mengambil langkah-langkah mendesak untuk mengatasi bencana tersebut, termasuk memperkuat tim pencarian dan penyelamatan, menyediakan air minum dan mendistribusikan makanan, tenda dan selimut.

Bantuan Luar Negeri

Prancis mengatakan siap untuk membantu dan menunggu permintaan resmi dari Maroko. “Prancis siap untuk menawarkan bantuannya kepada Maroko jika Maroko memutuskan bahwa bantuan tersebut berguna,” kata Presiden Emmanuel Macron pada KTT G20 di New Delhi. “Begitu mereka meminta bantuan ini, bantuan ini akan dikerahkan,” tambahnya.

Negara-negara lain yang menawarkan bantuan termasuk Turki, di mana gempa bumi pada bulan Februari menewaskan lebih dari 50.000 orang. Pada hari Minggu, tim Turki belum berangkat.

Para sukarelawan menemukan mayat dari reruntuhan rumah yang runtuh di Tafeghaghte, 60 kilometer (37 mil) barat daya Marrakesh, pada 10 September 2023, dua hari setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,8 skala Richter melanda negara itu. (AFP)

Namun, Spanyol mengatakan bahwa mereka telah menerima permintaan resmi dari Maroko untuk meminta bantuan dan sebuah tim yang terdiri dari 56 petugas dan empat anjing pelacak telah tiba di negara itu pada hari Minggu. Qatar juga mengatakan tim pencarian dan penyelamatannya telah berangkat ke Maroko.

Amerika Serikat mengirimkan sebuah tim kecil yang terdiri dari para ahli bencana ke Maroko untuk menilai situasi. Seorang pejabat AS mengatakan bahwa mereka telah tiba di Maroko pada hari Minggu.

“2-3 hari ke depan akan sangat penting untuk menemukan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan,” kata Caroline Holt, direktur operasi global Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC), kepada Reuters.

Ia mengatakan bahwa sistem bantuan internasional telah menunggu undangan dari Maroko untuk membantu, dan menambahkan bahwa hal ini bukan sesuatu yang tidak biasa karena pemerintah Maroko sedang menilai kebutuhannya.

Seorang juru bicara pemerintah Maroko tidak segera menanggapi panggilan telepon dari Reuters untuk meminta komentar.

Doa untuk Orang yang Meninggal

embaga Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari 300.000 orang terkena dampak dari bencana tersebut.

Paus Fransiskus menyampaikan doa dan solidaritas bagi para korban.

Maroko telah mengumumkan tiga hari berkabung dan Raja Mohammed VI menyerukan agar doa bagi para korban tewas diadakan di masjid-masjid di seluruh negeri.

Pusat gempa berada di 72 km (45 mil) barat daya Marrakesh, sebuah kota yang dicintai oleh warga Maroko dan turis mancanegara karena masjid-masjid abad pertengahan, istana, dan seminari yang dihiasi dengan ubin mosaik yang indah di tengah-tengah lorong-lorong berwarna merah jambu.

DSA

DSA

CHANNEL DSA adalah channel khusus berbagi info Career, Experience, Professional Examination, Job Vacancy, Tips & Trik Aman Bekerja di Timur Tengah | www.devisaudia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *