Opini

Kerja sebagai Tenaga Profesional di Arab Saudi? Pinter aja nggak cukup!

Disclaimer :
Tulisan ini bukan sebagai dasar rujukan bersikap membenarkan diri sendiri tanpa alasan

Sudah bertahun-tahun saya berdiri di negeri ini, mempelajari situasi dan kondisi yang ada. Terutama saya banyak belajar tentang kasus-kasus tenaga kerja asing -dalam hal ini termasuk para Pekerja Migran Indonesia- di Arab Saudi.

Kali ini saya ingin membahas tentang bagaimana bersikap sebagai Tenaga Kerja Profesional di Arab Saudi

FYI, orang Saudi itu wataknya keras! Tidak semuanya, tapi bisa dikatakan 80% bertindak semaunya sendiri. Bangsa Arab itu tipikalnya Reaktif, bukan Proaktif. Artinya mereka baru akan membuat sebuah kebijakan setelah ada kejadian. Mereka tidak tidak memiliki karakter inovasi, namun konsumsi.

Again, kerja sebagai Tenaga Profesional di Arab Saudi, pinter aja nggak cukup! Kita harus berani speak up pada hal-hal yang memang benar dan layak perjuangkan. Karena budaya bekerja di sini adalah banyak berargumen. Siapa yang pandai ‘bersilat lidah’ maka dia yang menang.

Oleh karena itu, saya tekankan kepada para calon tenaga profesional di Saudi harus can speak in english well! Mau nggak mau harus bisa! Or otherwise kita akan selalu menjadi objek kesalahan dan ‘diinjak-injak’ oleh tenaga kerja asing yang lain.

Apalagi yang bekerja di private sector (Sektor Swasta), segalanya serba tidak sama antara satu institusi dengan yang lainnya. Lets say, kita bekerja sebagai Tenaga Kesehatan (Nakes). Kerja di swasta dengan pemerintahan jauh berbeda. Khusus yang kerja di swasta harus berani bicara, berani komplain, bahkan menyalahkan orang lain!

Saya tidak mengatakan semua nakes kita tidak sampai pada titik itu, namun, sekali lagi, rata-rata yang sudah 2 tahun kerjapun masih belum berani sekedar bicara ke management. I am sorry to say this, mereka akan melihat kelemahan ini untuk menyerang kita. Dari dulu sampai sekarang, masih banyak nakes-nakes kita yang lebih baik diam ketika ada masalah. That’s okay. But, itu akan menciptakan citra dan stigma bahwa nakes kita memang, “englishnya buruk, untuk sekedar ngomong ke manajemen untuk memperjuangkan dirinya sendiri saja nggak berani”, dan seterusnya.

To be honest, ini cukup memalukan. Jangan hanya karena kita nggak punya license lalu minder dari segala hal. Big No!!! Kalau kita belum lulus-lulus juga Prometric/Pearson vue exam nya it’s okay. But, we need prove it, even we don’t have Saudi License we can work well, we can speak english well.

Jangan biarkan irama profesionalitas kita diatur oleh orang lain atau bangsa lain. Tunjukkan bahwa kita juga mau dan mampu bersaing sehat. Jangan pernah menyalahkan pada diri sendiri soal kegagalan ujian lalu stres berlebihan. That’s fine. Exam is only exam. Orang yang sukses itu dibentuk tidak langsung berhasil, perlu proses dan perjuangan yang keras dan panjang.

Gagal, coba lagi! Jatuh, bangun lagi! Tetaplah konsisten berjuang, belajar. Habiskan semua kegagalan itu sampai kita berhasil.

Kembali ke topik awal, jadi tenaga profesional itu, pinter aja nggak cukup! Karena pada faktanya banyak orang-orang pinter yang nggak bisa survive di dunia kerja. Justru kadang mereka yang ber-IPK biasa-biasa aja yang bisa fight dengan situasi dan tekanan tinggi.

Bagaimana kita bisa berargumen kalau English kita aja pas-pas an? Bagaimana kita mau membela teman sejawat kita, kalau mental kita aja nggak berani berkata “Iya”.

Kesimpulan,
Jangan biarkan ketidakmampuan itu membelenggu kamu sehingga tertindas, tertinggal dan dikucilkan tenaga kerja lain. Kamu harus tahu kekuranganmu dan harus bisa mengalahkan dirimu sendiri dulu sebelum melawan orang lain. Bagaimana orang lain akan respect kalau kita saja belum layak untuk mendapatkan itu?

Kecerdasan berbicara itu penting untuk menunjang karirmu. Just Speak Up!

Maka, pikirkan ulang jika mau ke luar negeri. Ombak di tengah laut, sangat berbeda dengan dipinggir pantai

See you then.
Whoever you are, whatever your qualification is, Good luck!

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN
Latest posts by Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN (see all)

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN

Occupational Health Nursing (OHN) at Larsen & Toubro (LNT) Saudi Arabia Lcc | CEO & MD of Devisaudia.com | Indonesian Migrant Worker Task Force under Labor Attache of Indonesian Embassy, Riyadh, Saudi Arabia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *