Berita InternasionalKabar Saudi

Kelompok bipartisan senator AS ke Arab Saudi seiring meluasnya kekerasan di Timur Tengah

Sekelompok senator bipartisan AS, termasuk seorang pembantu dekat Presiden Joe Biden dan ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, melakukan perjalanan ke Arab Saudi setelah meningkatnya kekhawatiran akan meluasnya kekerasan dari Gaza dan Israel ke wilayah tersebut.

Senator Lindsey Graham, dari Partai Republik, memimpin delegasi tersebut, yang akan bertemu dengan para pejabat Saudi untuk mendiskusikan perkembangan terakhir di Timur Tengah setelah serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.

“Amerika Serikat dan Arab Saudi memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan kemakmuran kawasan Teluk dan berkonsultasi secara erat dalam berbagai masalah regional dan global,” kata kantor Graham. “Arab Saudi memainkan peran penting dalam mengupayakan masa depan yang damai dan sejahtera bagi kawasan ini.”

Di antara anggota parlemen yang melakukan perjalanan tersebut adalah Richard Blumenthal, Cory Booker, Katie Britt, Ben Cardin, Susan Collins, Chris Coons, Jack Reed, Dan Sullivan, dan John Thune.

Washington dan Riyadh telah berselisih mengenai Gaza, dengan Riyadh menuntut gencatan senjata dan penghentian segera penargetan warga sipil oleh Israel.

AS telah mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dengan cara-cara yang dianggap perlu. Para pejabat pemerintahan Biden hanya memberikan sedikit perhatian atau fokus pada kebutuhan untuk melindungi warga sipil Palestina setelah serangan Hamas.

Namun baru-baru ini, nada tersebut telah bergeser dengan AS yang menyerukan agar respon Israel dilakukan sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional.

Graham telah menjadi pendukung kuat upaya pemerintahan Biden untuk mendorong normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel. Dorongan diplomatik tampaknya semakin dekat, seperti yang dikatakan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dalam sebuah wawancara dengan Fox News bulan lalu. Namun, tanggapan Israel untuk sementara waktu membuat potensi kesepakatan tertunda.

Arab Saudi sebelumnya telah menyerukan, dan terus menuntut, sebuah negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang saat ini memimpin pemerintahan paling ekstrem dalam sejarah Israel, menunjukkan peta tanpa Palestina dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada bulan September.

DSA

DSA

CHANNEL DSA adalah channel khusus berbagi info Career, Experience, Professional Examination, Job Vacancy, Tips & Trik Aman Bekerja di Timur Tengah | www.devisaudia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *