Opini

Kerja di Saudi, enaknya di kota mana? Makkah? Madinah?

Hallo Sahabat DSA
Bagaimana kabar hari ini? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat selalu

Kali ini saya ingin menjawab tentang banyaknya pertanyaan dari teman-teman terkait pertanyaan ini.

Sebelum kami ucapkan Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokaatuh, salah sejahtera bagi kita semua

Bekerja di Arab Saudi masih menjadi dambaan sebagian besar orang Indonesia. Selain financial yang cukup, negara ini juga sangat aman jika dibandingkan dengan negara-negara barat dan eropa dimana tingkat kriminalitas sangat tinggi dan out of control. Kalau ditanya nyaman? Sejujurnya lebih nyaman di Indonesia hehe

The detailed map of the Saudi Arabia with regions or states and cities, capitals

Iya, 85% siapapun ekspatriat yang bekerja di negara kerajaan ini pasti mengatakan demikian. Why? Iklim yang ekstrim; Musim dingin dan musim panas, sejujurnya tidak begitu nyaman bagi mereka yang ke Arab Saudi hanya untuk liburan. Masih banyak negara-negara lain seperti skandinavia yang lebih elok dan mempesona dibanding Arab Saudi.

Bayangkan, Anda berjalan di malam hari saja, saat musim panas, suhunya bisa mencapai 38 Celcius! Di siang hari apalagi, bisa sampai 45-50 Celcius. Ibarat menjemur pakaian di dalam kamar saja, auto kering sendiri hehe

Tapi, begitulah kehidupan. Beda ladang, beda ilalang. Pasti ada plus minusnya sendiri. Kembali bagaimana kita survive dan bisa bertanggungjawab dengan pilihan kita, mengapa kita memilih bekerja di Saudi.

Okay, kembali ke topik awal.

Kalau ditanya, enaknya di kota mana untuk menetap dan bekerja di Arab Saudi? Apakah di Makkah, Madinah, Abha, Jeddah, Dammam atau pilihan lainnya? Ini adalah pertanyaan klasik yang pasti di alami oleh sebagian besar calon ekspatriat sebelum menjajakan kakinya di negeri para Nabi ini.

Terkhusus bagi Umat Muslim, mostly mereka akan memilih Makkah atau Madinah, tidak ada alasan lain selain agar mudah beribadah dan mudah bertemu dengan keluarga atau kerabat jika nanti musim umroh dan haji.

Untuk yang non Muslim dan tenaga profesional, kebanyakan dari mereka lebih memilih ke daerah timur; mulai dari Ibu Kota Riyadh ke arah Dammam / Jubail. Karena ini adalah area dengan rate gaji yang lebih tinggi dibandingkan area barat seperti Jeddah, Makkah, Yanbu, Taif, Madinah dan sekitarnya.

Jadi, sudah tahu kan kenapa di daerah timur lebih tinggi rata-rata salarynya? Dan kenapa di Makkah dan Madinah mereka hanya berani mematok salary rendah dari kebanyakan umumnya di Arab Saudi? Iya, jadi, usul punya usul sih kabarnya karena motif ibadah itu tadi. Banyak ekspatriat yang rela pindah dari kota manapun selain Makkah dan Madinah karena demi untuk mendapat kemudahan akses ibadah itu tadi. Jadi, para pengusaha Arab Saudi ini sudah memaklumi dan menjadikan itu salah satu ‘senjata’ mendapatkan tenaga kerja yang qualified dengan gaji hanya rata-rata.

Beda lagi dengan di Taif, Budaydah atau Abha. Teman-teman yang suka daerah pegunungan dan salju di musim dingin, mungkin bisa jadi referensi ketiga tempat tersebut. Kalau yang suka belanja dan gemerlap kemewahan, Riyadh bisa jadi pilihan paling sesuai buat kamu.

Tapi, ada beberapa hal yang penting untuk dicatat teman-teman, supaya pilihan kita menjadi alasan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kita.
Disclaimer dulu, bahwa ini hanyalah saran dari saya pribadi yang tidak mutlak harus dijadikan pedoman berkarir di Saudi

1. Idealis boleh, tapi harus realistis

Contoh kecilnya peluang kerja sebagai guru atau Male Nurse. Dua posisi ini masih sangat jarang ada permintaan. Di lain hal, untuk menjadi guru / dosen di sini harus minimal mengantongi Ph.D (Doktor / S3)

Kalau masih bertitle S1 nggak mungkin deh, jarang banget, sulit, menimbang Saudi juga negara maju. Mereka akan required tenaga pendidik yang lebih tinggi. Kalau ingin jadi guru, kemungkinan besar, maksimal kita bisanya kerja di Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) dan Sekolah Indonesia Jedah. Itu pun menurut kawan yang sudah bekerja di sana, masa tunggunya setahun dan melalui seleksi yang ketat di Kementerian Agama.

Mungkin kita sangat idealis, menginginkan mendapat penempatan kerja di daerah Makkah dan Madinah agar bisa dengan mudah ibadah dan lainnya, itu sah-sah saja. Namun, perlu diingat! Mendapatkan visa kerja di Saudi yang sesuai kualifikasi kita itu sulit, maka jangan terlalu idealis! Jika seandainya ada Info Loker di daerah Dammam, Riyadh dan lainnya, ambil saja. Jadikan itu batu loncatan untuk nantinya bisa move ke Makkah atau Madinah.

Ingat kawan! Tak semuanya harus sempurna dan sesuai dengan rencana kita. Ada banyak jalan menuju Roma. Ada banyak cara menuju Makkah dan Madinah

Additional. Meski kita bekerja di Makkah atau Madinah, tak ada jaminan kita mudah beribadah. Banyak cerita dari sobat-sobat kita, bahkan hanya untuk umroh pun sulit sekali mendapat izin dari manajemen. Padahal ia sudah 3 tahun di Makkah.

Ada lagi, yang di Makkah di suatu klinik B, sudah empat bulan tidak digaji. Akhirnya yang bersangkutan tidak nyaman dan ingin pindah keluar dari Makkah.

So, ada banyak faktor yang mempengaruhi. Miris ya?!

Mau komplain pun bagimana, wong kita ke Saudi dengan visa kerja, tujuan utama kita sudah pasti kerja dulu. Perihal ibadah itu bonus!

Maka, dimanapun kita bekerja, tidak masalah, tetap disyukuri. Yang penting datang untuk ke Makkah dan Madinah tetap punya kemudahan dari manajemen kita bekerja.

2. Dekat dengan Jeddah atau Riyadh

Mengapa saya rekomendasikan dua kota ini selain Makkah dan Madihan? Karena hanya di dua kota ini ada kantor KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah. Selainnya tidak ada. Seandainya nanti sobat DSA mau renew Passport atau mengurus izin family visit visa dan lain halnya, lebih dekat dan lebih mudah.

Apalagi para jomblo nih yang mungkin berencana nikah di Saudi, ini adalah suggest mu’akad yang sangat tekankan hehe

Oya, di Jeddah dan Riyadh juga ada Sekolah Indonesianya. So, ini adalah pilihan yang tepat bagi ekspatriat yang membawa keluarganya di Saudi

3. Dammam dan Jubail

Pilihan yang terkahir adalah Dammam dan Jubail. Why? Karena di kedua kota ini terletak Kota Industri terbesar di dunia. Artinya, banyak tenaga profesional dengan gaji di atas rata-rata di daerah ini.

Di Dammam ada AL Khobar dan Dahran yang sangat ciamik untuk dikunjungi, begitu pula Jubail, dekat dengan Negara Bahrain, Qatar dan UAE jika nanti sewaktu-waktu ingin liburan ke sana. Ini juga memudahkan bagi mereka yang telah habis masa renewal family visit visa, namun harus keluar Saudi dulu dan balik lagi masuk ke Saudi.

Tambahan, di daerah ini sudah sangat banyak WNI dan komunitasnya seperti di Jeddah. So, tetap enjoy bekerja dan menikmati makanan Indonesia

Kesimpulannya, pada akhirnya bekerja tidaklah selalu soal gaji, namun lingkungan yang nyaman, teman yang baik dan atasan yang memanusiakan manusia

Semoga mencerahkan!

Satya Putra Lencana
July 02, 2023
Riyadh, KSA


Bagi Sahabat DSA yang ingin berkontribusi mengirimkan artikel opininya di kolom kami, bisa melalui email info@devisaudia.com | Artikel dalam Ms. Word, A4 | Sertakan bionarasi singkat maksimal 150 karakter dan foto diri

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN
Latest posts by Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN (see all)

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN

Occupational Health Nursing (OHN) at Larsen & Toubro (LNT) Saudi Arabia Lcc | CEO & MD of Devisaudia.com | Indonesian Migrant Worker Task Force under Labor Attache of Indonesian Embassy, Riyadh, Saudi Arabia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *