Opini

Orang Tua itu Segalanya

Orang tua adalah harta yang paling berharga dalam hidup kita. Orang tua adalah hal yang menjadi sandaran hidup kita. Saat keluarga kecil kita hancur, pendidikan kita remuk, karir kita ambyar, saat kita jatuh miskin dan tak punya apapun, pada akhirnya hanya orang tua yang selalu bersedia membukaan pintu untuk anaknya. Bahkan, meskipun kita berulang kali sering menyakiti mereka.

Orang tua adalah hal yang tak bisa digantikan dengan siapapun. Sebaik-baiknya orang tua angkat, tetap orang tua Kandung lah satu-satunya yang menularkan genetiknya ke kita.

Orang tua jua lah yang menjadi hal dasar gambaran kita bagaimana kehidupan masa tua kita kelak di waktu yang akan datang. Bagaikan pepatah mengatakan, “Setiap orang akan memetik apa yang mereka tanam”. Sejatinya, apa dan bagaimana kita memperlakukan orang tua saat ini adalah tabungan yang akan kita raih hasilnya nanti.

Mau sekumuh, sekotor atau seburuk apapun rupa mereka, mereka adalah tetap orang tua kita. Itu adalah sebuah takdir dan sejarah yang tak seorangpun bisa mengubahnya.

Jika kita dapati perangai orang kita yang kurang terpuji kepada kita, saya berharap jangan pernah kita membalas dengan hal yang sama. Anggap itu adalah ujian atau cobaan yang harus kita terima dan jalani tanpa mengeluh sebagai manusia yang beradab dan berketuhanan.

Miris rasanya, sampai hari ini masih ada anak yang tidak beradab kepada orang tuanya. Banyak anak yang merendahkan orang tua karena miskin, low educated, low profile dan minim experience. Padahal yang seharusnya adalah kita meletakkan semua pangkat jabatan dan segala gemilang prestasi yang kita punya di depan orang tua.

Mereka hanya butuh waktu kita, butuh bercerita bersama kita, butuh didengar semua hal tentang diri dan cita-citanya. Tak perlu membantah ataupun mengelak tentang konsep diri mereka, karena mereka kadang kala sudah mulai berkurang daya ingatnya, berkurang kemampuan mengelola manajemen dirinya. Mereka butuh anak yang bersedia mendengarkan semua kisah-kisahnya dahulu.

Mau setinggi apapun jabatan kita, sebanyak apapun uang kita, jangan pernah menggadaikan waktu bersama keluarga. Selama ridho mereka masih menyertai apa yang kita kejar, maka lakukanlah! Namun, ketika mereka sudah meminta kita ‘Pulang’, percayalah karir dan jabatan pekerjaan itu semua sifatnya sementara, tidak ada yang abadi. Rezeki bertebaran dimanapun selama kita mau terus berdo’a dan berusaha. Pulanglah! Tunaikan tanggungjawabmu sebagai anak hingga waktu-waktu terakhir mereka. Raih kesempatan mendapatkan do’a yang paling mustajab dari mereka. Raih kemudahan masuk surga melalui pintu Surga paling tengah melalui berbakti kepada mereka.

Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ

Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Dari Humaid, ia menyatakan, ketika ibunya Iyas bin Mu’awiyah itu meninggal dunia, Iyas menangis. Ada yang bertanya padanya, “Kenapa engkau menangis?” Ia menjawab,

كَانَ لِي بَابَانِ مَفْتُوْحَانِ إِلَى الجَنَّةِ وَأُغْلِقَ أَحَدُهُمَا

“Dahulu aku memiliki dua pintu yang terbuka menuju surga. Namun sekarang salah satunya telah tertutup.” (Al-Birr li Ibnil Jauzi, hlm. 56. Dinukil dari Kitab min Akhbar As-Salaf Ash-Shalih, hlm. 398)

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN
Latest posts by Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN (see all)

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN

Occupational Health Nursing (OHN) at Larsen & Toubro (LNT) Saudi Arabia Lcc | CEO & MD of Devisaudia.com | Indonesian Migrant Worker Task Force under Labor Attache of Indonesian Embassy, Riyadh, Saudi Arabia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *