Opini

Kerja di Saudi, lebih baik pilih Private atau MoH?

Sama dengan di Indonesia. Di Arab Saudipun ada sektor swasta juga sektor pemerintah. Namun demikian, ada klasifikasi lagi. Dalam konteks ini ada tipe klinik juga ada rumah sakit. Juga ada Saudis dan Non Saudis

Ketenagakerjaan masih menjadi salah satu sektor bisnis paling penting dan menunjang di Arab Saudi. Dari 38 juta jiwa total penduduknya 37% nya adalah penduduk warga negara asing termasuk WNI.

Setelah dirilisnya Saudi Vision 2030, negara ini terus bergerak maju dimana 70% dari populasinya adalah kalangan muda, cendekiawan, tenaga terampil dan profesional. Dalam upaya menciptakan nawa cita itu, pemerintah diuntungkan dengan jumlah angkatan kerja yang besar dan berlimpah.

Mengerucut pembahasan tentang bekerja sebagai ekspatriat di bidang kesehatan di kerajaan ini, manakah yang paling worth antara sektor Private or Ministry of Health (MoH)?

Menurut pandangan saya, pada dasarnya sama. Ada hukum persamaan linear yang terjadi dalam dua sektor itu. Maksudnya semakin besar dan semakin luas lembaga dimana kita kerja, auto semakin besar gaji yang didapat, namun semakin berat juga beban kerjanya.

Sama hal nya sebagaimana kerja di Klinik atau Poliklinik, jika kita compare dengan MoH tentu jauh sangat berbeda. Di poliklinik lebih sedikit pasiennya, lebih santai kerjanya, namun ya gajinya lebih kecil dibanding MoH.

Semua kembali ke qualification dan kesiapan individu dalam menghadapinya.

Ada yang qualified untuk kerja di MoH, tapi dia tidak ingin kerja di sana dan lebih prefer di klinik saja. Sebaliknya, ada yang bekerja di klinik tapi dia tidak qualified untuk kerja di MoH. Begitulah kehidupan hehe. Kadang kita hanya mampu berkomentar dengan apa yang kita lihat saja

Faktanya, banyak yang kerja di MoH tapi ingin pindah ke private, juga yang kerja di private ingin kerja di MoH. Apapun itu, semua adalah pilihan yang melahirkan keputusan. Kita harus menanggung segala risikonya.

Ada yang bilang, kerja di MoH 12 jam tanpa overtime. Kadang-kadang harus siap masuk kerja tidak sesuai jadwal karena Headnurse bisa memanggil sewaktu-waktu ada rekan kerja yang lain sakit / absen sementara pasien banyak dan kurang nurse di lapangan.

Ada yang bilang, kerja di klinik berat, bahkan sampai 16 jam tanpa diberi overtime. Kadang-kadang telat gaji dan berkelahi dengan Headnurse yang tidak satu pandangan dan selalu membela sesama negaranya

However, apapun itu, memang nyata terjadi. Namun, tidak semuanya bisa dipukul rata. Itu hanyalah cerita satu diantara sekian banyak nakes kita di Saudi. Artinya tidak bisa digeneralisasikan semuanya sama. Yang kerja di klinik tapi dapat gajinya sama sebagaimana di MoH juga ada. Yang kerja di MoH tapi santuy nya seperti di klinik juga ada.

Pada intinya saya ingin menekankan kepada Sahabat DSA yang ingin kerja di Arab Saudi untuk benar-benar mempelajari bagaimana Saudi Labor Law yang saat ini berlaku. Minimal itu untuk tameng kita ketika nanti terjadi masalah di gaji, penempatan kerja, overtime dan sejenisnya

Even kita berproses di BP3MI, saat PAP pun tidak akan ada penjelasan sedetail ini. Karena mereka bukan orang yang walk the talk. Bapak dan ibu petugas di BP3MI itu hanya menyampaikan hal-hal sangat umum dan berlaku untuk semua negara. Nanti sobat juga akan dibagikan buku kecil sesuai negara tujuan. Namun, isinya ya hanya info-info formatif yang tidak bersinggungan langsung dengan di posisi apa nanti kita bekerja.

Kesimpulannya untuk Sahabat DSA,

Bekerja di negeri orang itu sangat jauh berbeda dengan di negeri sendiri. Tidak ada jaminan kerja di Private itu lebih enak dari MoH. Pun sebaliknya.

Tidak ada jaminan kerja di klinik lebih enak daripada kerja di rumah sakit, pun sebaliknya.

Ketika sobat sudah menginjakkan kaki di sini, segala apapun itu bisa terjadi dan tidak sesuai apa yang kita harapkan. Jadilah mental baja, nggak gampang lemah dan down. Selama tiga sampai enam bulan pertama, kita akan terus dan masih dalam masa penyesuaian.

Kami bicara seperti ini karena kami adalah orang yang walk the talk. Orang yang berbicara dan mengalami/melakukan langsung apa yang disampaikan. Kalau ada yang bilang kerja di luar negeri, english nya cukup bermodal “Yes” “No” doang, itu penyesatan!

Bagaimana kita bisa membela diri jika ada masalah, kalau membalas englishnya saja masih mikir dulu? Bagaimana kita bisa berargumen dengan dokter, radiografer bahkan dengan perawat beda negara kalau english kita masih bingung?

Eventually, bekerja dimanapun itu yang terpenting adalah bagaimana kita tetap sehat mulai sejak datang sampai pulang ke Indonesia. Seberapa besaran gajinya itu yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mengelola keuangannya dengan baik. Jangan sampai, semakin meningkat pendapatan, semakin banyak pos-pos pengeluaran baru termasuk hobi baru yang tidak relevan dan tidak dibutuhkan.

Pekerjaan boleh dicopy, tapi rezeki tidak bisa dipaste. Ingat! Rezeki tidak melulu soal gaji dan kenyamanan. Ada lingkungan yang kondusif, teman yang baik, mudah dijangkau KBRI/KJRI, selalu sehat dan tidak mudah sakit, itu semua termasuk rezeki.

Salam sukses dan sehat selalu!


Bagi Sahabat DSA yang ingin berkontribusi mengirimkan artikel opininya di kolom kami, bisa melalui email info@devisaudia.com | Artikel dalam Ms. Word, A4 | Sertakan bionarasi singkat maksimal 150 karakter dan foto diri

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN
Latest posts by Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN (see all)

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN

Occupational Health Nursing (OHN) at Larsen & Toubro (LNT) Saudi Arabia Lcc | CEO & MD of Devisaudia.com | Indonesian Migrant Worker Task Force under Labor Attache of Indonesian Embassy, Riyadh, Saudi Arabia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *