Imigrasi & RekrutmenLowongan Pekerjaan (Job Vacancy)Skill & Bahasa

Kesalahan yang Sering Terjadi saat Melamar Kerja di Luar Negeri

1. CV Tidak Menggunakan Bahasa Inggris

Ini merupakan kesalahan paling sering terjadi oleh sebagian besar kandidat PMI ke luar negeri. Meskipun English bukanlah satu-satunya bahasa pra syarat untuk pemberkasan, tapi minimal English bisa menjadi pondasi terakhir jika calon PMI tidak mengerti bahasa spesifik negara tujuan seperti Bahasa Arab untuk negara-negara arab, Bahasa Jepang untuk Negara Jepang, Bahasa Jerman untuk Jerman dan sebagainya.

English sudah menjadi syarat keumuman yang harus dipakai di segala bidang dunia kerja dan dunia pendidikan saat ini di luar negeri dan berlaku di seluruh dunia.

2. Isi CV terlalu bermuluk-muluk

Ini poin kedua yang penting to be concerned. Kebanyakan, orang membuat CV terlalu banyak (Full) dan melebar. Terlalu mencantumkan banyak data yang sebetulnya tidak diperlukan oleh interviewer. Maka, perlu adanya pemahaman lebih dalam terkait bagaimana membuat CV yang efektif dan menarik saat dibaca :

a. Personal Identity

Identitas diri cukup menjelaskan tentang nama, tempat tanggal lahir, dan alamat. Tidak perlu dijelaskan urutan anak ke berapa dalam keluarga, hobi dan sejenisnya. Jika ingin terkesan lebih profesional, silahkan tambahkan alamat email, website dan nomor telepon. Interviewer bukanlah pihak sensus negara yang akan mendata semua data diri Anda dalam CV. Mereka memiliki cara spesifik bagaimana memahami isi CV dengan singkat dan tepat.

Hal-hal lain seperti hobi, motivasi, karakteristik diri (tinggi badan, berat badan) dan lainnya tidaklah relevan dengan apa yang interviewer butuhkan, juga tujuan Anda bukanlah untuk bertamasya, apply kuliah atau pendidikan karakter tertentu, jadi fokuslah pada point-point pentingnya saja.

b. Education Background

Tuliskan latar pendidikan cukup tiga tahun terakhir saja, tidak perlu menjelaskan dari TK, SD, SMP dan seterusnya. Jelaskan nama instansi, waktu dan tempat pendidikan serta berikan sedikit gambaran mata kuliah yang diikuti (kekhususan / peminatan).

c. Job experience

Pengalaman kerja adalah mutlak dan hal paling mendasar bagaimana interviewer memutuskan untuk menolak atau menerima. Karena pengalaman adalah satu-satunya hal yang tidak bisa dibeli, dan setiap orang memiliki pengalaman kerja yang unik. Pada bagian ini, pelamar kerja (applicant) sangat nampak jelas bagaimana tingkat profesionalitas dalam bekerja. Maka, pada bagian ini, cantumkan lebih banyak porsi dibanding hal-hal lainnya di atas.

Di luar negeri, pengalaman kerja justru lebih penting dan menjadi fokus utama interviewer dibanding education background dan bahkan training / course sekalipun. Karena, pengalaman kerja adalah bukti nyata orang tersebut siap dan benar-benar bisa bekerja. Pengalaman kerja tidak selalu relate dengan education background ataupun latar sosial budaya dan keluarga seseorang.

Singkatnya, siapa yang kompeten, dia yang terpilih. Tidak peduli apa latar pendidikan, sosial, budaya dan agamanya. Maka, pada poin ini tuliskan pengalaman kerja secara rinci dan urutan, sehingga membuat interviewer mudah memahami. Namun, perlu diingat! Juga jangan tuliskan terlalu banyak dan penuh. Cukup tuliskan : 1) Nama instansi, 2) waktu & tempat kerja, 3) posisi serta 4) role and responsibility. Pada poin ini, cantumkan pengalaman kerja yang relate dengan lowongan yang dibutuhkan dan cukup cantumkan 3 pengalaman kerja yang paling relate dan terbaik menurut Anda

d. Training / Course

Training, diklat, workshop, seminar dan semacamnya cukup cantumkan yang relate dengan apa yang calon user butuhkan. Tidak melebar sampai dengan seminar yang berkaitan dengan hobi dan lainnya juga dicantumkan. Ini adalah faktor pertimbangan no dua setelah pengalaman kerja oleh interviewer.

Biasanya, yang dipertimbangkan adalah training atau course tertentu, seminar atau workshop tidak terlalu menjadi perhatian oleh interviewer.

3. Tidak Bisa Bahasa Inggris

Sekali lagi, siapapun dan dimanapun perusahaan, definitely menginginkan kandidat yang siap kerja dan memenuhi kebutuhan mereka, bukan lagi tahap belajar. Jika pun Anda menyadari bahwa diri Anda belum memenuhi kualifikasi, sebaiknya latihan dari sekarang. Ikut kursus, sering baca berita berbahasa inggris, nonton film dengan subtitle bahasa inggris, dan semacamnya.

Ini juga termasuk hal mendasar yang perlu dipahami, bahwa bekerja di luar negeri itu persiapan dan masa tunggunya panjang, butuh long process. Sebaiknya disiapkan sejak masih di bangku kuliah, jangan setelah lulus baru bersiap diri. Kita akan tertinggal dengan orang lain yang lebih siap dan kompeten.

4. Email Asal-Asalan

Dunia kerja adalah dunia mengaplikasikan segenap kemampuan Anda. Dalam dunia kerja profesional, segala komunikasi resmi dilakukan via email. Sayangnya, pada kasus ini masih banyak yang tidak paham pentingnya email. Komunikasi via email lebih formal dan profesional dibanding sosial media dan platform job market lainnya.

Banyak kasus orang yang melamar kerja via email, tapi menggunakan email orang lain. Hal ini justru membuat HR / interviewer tidak yakin dan merasa tidak dihargai. Ini adalah kesalahan vatal!

Sebaiknya, mulai saat ini buatlah email sendiri, email yang khusus untuk karir Anda, tidak dicampur dengan email android dan semacamnya. Juga, gunakan nama asli Anda pada email address tersebut. Ganti foto profil email dengan foto Anda. Ciptakan impressif dan kesan pertama yang ‘Wah’.

5. Kalah Mental

No body is prefect! Setiap orang pasti memiliki kekurangan masing-masing. Tapi, dengan kekuarangan itu jangan sampai membuat Anda ‘DOWN’ dan ‘GIVE UP’. Jika persoalan Anda hanya sekedar di bahasa, Anda bisa tetap mencoba. At least, Anda akan memiliki pengalaman baru interview dengan orang asing dan bagaimana cara mempersiapkan diri. Jadi, apapun kendala Anda saat ini, MAJU TERUS!

You will never know till you have tried! Good luck!

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN
Latest posts by Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN (see all)

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN

Occupational Health Nursing (OHN) at Larsen & Toubro (LNT) Saudi Arabia Lcc | CEO & MD of Devisaudia.com | Indonesian Migrant Worker Task Force under Labor Attache of Indonesian Embassy, Riyadh, Saudi Arabia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *