NewsOpini

Surat Terbuka untuk Lembaga Pendidikan dan Penyedia Layanan Kesehatan Se-Indonesia

Puji syukur alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan waktu sehingga masih dapat bersua dan menjalankan aktifitas ibadah selama bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah. Semoga Bapak / Ibu pimpinan lembaga pendidikan dan penyedia layanan kesehatan di nusantara selalu diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengemban amanah negara; menghasilkan putra-putri baru tenaga kesehatan yang profesional, berkarakter dan berdaya saing global.

Sebelumnya, perkenalkan, saya Ns. Satya Putra Lencana S. Kep., RN, adalah staf nakes yang saat ini bekerja di Elaj Sudair Medical Center, Al Majma’ah, Riyadh, Saudi Arabia pada Emergency Department dan Perusahaan Larsen & Toubro Saudi Arabia LCC Company pada Health & Safety Environment (HSE) Department, Project Sudair Solar PV Independent Power Plant (IPP) Al Jalajil, Saudi Arabia.

Saat ini kami telah membantu puluhan nakes baru baik nurse and midwife indonesia bekerja di berbagai region di Arab Saudi. Saya selaku pimpinan Satya Medica Group menghaturkan terimakasih banyak kepada Bapak / Ibu pimpinan perguruan tinggi untuk turut serta pro aktif dan peduli dengan alumni-alumni nakes baru kita demi menjamin terserapnya di dunia kerja. Bersamaan dengan ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan situasi di dunia kerja khususnya di negara-negara timur tengah dimana saat ini telah banyak diminati oleh putra-putri kita untuk membangun karir yang lebih baik dan pengalaman yang lebih luas.

Tenaga kesehatan Indonesia saat ini mulai diminati dan menjadi perhatian lebih oleh berbagai lembaga penyedia layanan kesehatan dunia dimana mereka mampu bekerja di kancah internasional dan beradaptasi dengan baik, sehingga menilik besarnya potensi ini, maka sangatlah tepat jika kita bersedia mendukung dan mulai mengubah orientasi pendidikan di Indonesia untuk lebih fokus diarahkan bekerja di luar negeri. Tingginya angka lulusan tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja akan membuat nakes-nakes kita kesulitan mendapat pekerjaan. Sehingga peluang kerja di luar negeri adalah kabar gembira yang harus kita sambut dengan suka cita.

Mungkin Bapak / Ibu telah banyak mendengar para nakes-nakes kita bisa sukses bekerja di luar negeri. Selain memiliki gaji yang tinggi, memiliki pengalaman di dunia kerja yang terintegrasi dengan standar kesehatan dunia, mampu beradaptasi dengan majemuknya budaya dan bahasa serta bisa mendapatkan bonus kemudahan ibadah umrah dan haji (bagi mereka yang bekerja di Arab Saudi) dan benefit-benefit lainnya.

Namun, ada hal penting yang perlu Bapak/ Ibu ketahui, bahwa saat ini atmosfer dunia kerja di kawasan timur tengah telah berubah. Orientasi mereka mulai mengutamakan putra-putri bangsa sendiri, sebagaimana yang terjadi di Arab Saudi yang kita kenal dengan Saudisasi, sehingga hal ini menjadi tantangan baru bagi nakes-nakes kita untuk mendapat ‘tempat’ di sana.

Maka dengan ini izinkan saya menyampaikan beberapa hal untuk menjadi perhatian bersama.

Untuk Lembaga Pendidikan

1. Translate document

Banyak sekali kasus nakes kita harus menerjemahkan ulang dokumen yang mereka miliki seperti ijazah, transkrip nilai, STR dan lainnya hanya karena tidak berbahasa inggris atau arab. Mereka harus membayar lebih jasa orang lain (Penerjemah) hanya untuk hal yang satu ini. Maka, kami menghimbau semenjak masih di kuliah, semua dokumen ditranslate langsung ke Bahasa Arab atau Inggris. Bisa bekerjasama dengan penerjemah tersumpah atau secara mandiri diterbitkan oleh pihak kampus dalam versi Trilingual (3 Bahasa) : Indonesia, Inggris dan Arab.

2. Bahasa Pendidikan

Banyak sekali kasus-kasus terjadi mis komunikasi antara kami dengan pegawai lainnya hanya karena perbedaan istilah kesehatan yang kami gunakan. Berdasarkan hasil kajian kami yang mendalam, ternyata istilah-istilah kesehatan kita masih banyak mengadopsi dari Bahasa Belanda dan bahasa latin, bukan Bahasa Inggris dimana sebagai bahasa global.

Sebagai contoh :

NoIndonesiaBelandaInggris
1.Sarung tanganHandscoonGlove
2.SuntikanSpuitSyringe
3.Kandungan natriumNatriumPotasium

Dan masih banyak perbedaan lainnya yang semua itu sering membuat kami miscommunication dan sangat berisiko bagi keselamatan pasien. Kami memaklumi, bahwa ini bisa jadi karena efek sejarah kolonialisme 350 tahun belanda di Indonesia. Maka, kami berharap mulai hari ini, semua lembaga pendidikan kesehatan atau fakultas kesehatan mulai memfilter dan menata, serta diterapkan dalam kurikulum pendidikan sehingga nantinya para alumni diharapkan sudah matang dan menguasai istilah-istilah ini demi tercapainya nakes kita yang kompeten dan profesional di mancanegara.

3. Mental Maturity

Terakhir adalah jiwa yang lebih dewasa atau kematangan mental. Banyak sekali rekan-rekan sejawat kita setelah sampai di negara tujuan tidak siap dan masih menganut budaya di Indonesia sehingga mempersulit manajemen untuk mengatur. Contohnya pada penempatan kerja, banyak rekan sejawat kita menganut budaya ‘Ikut teman’. Tidak mandiri mengambil keputusan. Saat terjadi perubahan (rolling) penempatan, seolah tidak mau pisah dengan rekan lainnya. Lebih parahnya lagi, ini terjadi sejak masih di Indonesia (belum berangkat) ke luar negeri. Contoh lainnya adalah budaya ‘Tidak bisa jauh dari orang tua’. Ini hal tersulit berikutnya yang kami hadapi bagi mereka yang dari awal memang tidak bulat 100% tekadnya, dan masih banyak lainnya.

Berangkat dari hal-hal di atas, maka perlu adanya penanaman kesadaran sejak dini (masih di bangku kuliah) bahwa bekerja di luar negeri sangat jauh berbeda dengan di negeri sendiri. Kita akan bertemu dengan orang dari belahan dunia yang sama sekali jauh berbeda dengan kita, mulai dari karakter, fisik, budaya, dan tentu juga bahasa sehingga jika semuanya tidak dipaparkan kepada calon-calon pahlawan devisa ini nantinya justru hanya akan menghambat proses keberangkatan rekan sejawat yang lain.

Pada hal ini tentu baik mahasiswa dan orang tuanya perlu dipahamkan secara detil bagaimana kehidupan kerja nanti di luar negeri.

Untuk Lembaga Penyedia Layanan Kesehatan

Dimanapun negara tujuan di timur tengah, baik Arab Saudi, Qatar, Kuwait dan lainnya saat ini memiliki standarisasi sendiri menurut council kesehatan di negara mereka masing-masing. Sama halnya di Indonesia, setiap tenaga kesehatan diwajibkan untuk mengambil Prometric Test untuk menjamin kemerataan kompetensi tenaga kesehatan di negaranya. Ujian ini sama persis sebagaimana UKOM di Indonesia, bedanya ini adalah standar internasional dan full english serta bermuatan soal-soal yang jarang ditemui di Indonesia.

Namun, ada hal lain yang perlu ditempuh sebelum mereka bisa apply ujian, yaitu DataFlow. DataFlow adalah lembaga verifikasi pihak ketiga dimana bertanggungjawab terhadap keabsahan dokumen-dokumen para tenaga profesional sehingga nantinya lembaga tersebut melakukan verifikasi dokumen ke negara-negara origin (negara asal) dimana nakes tersebut berasal dan menelusur valid tidaknya Surat Pengalaman Kerja (Certificate of Employment / COE) yang mereka gunakan. Biasanya mereka akan memverifikasi via email, menelpon ataupun mengirimkan berkas langsung ke alamat tujuan sebagaimana yang tertera di COE dan menunggu balasan.

Pada bagian ini, sangat banyak sekali kasus Kop Surat (Head Letter) pada COE tidak tercantum No Telpon / Hotline atau bahkan email. Sehingga ini yang menjadi penghambat tim verifikator untuk mencari keabsahan suratnya yang pada akhirnya nakes kita gagal mengikuti ujian karena tidak verified pada tahap pemberkasan.

Ini mungkin hal kecil, namun berdampak besar jika tidak menjadi perhatian bersama. Maka, mulai hari ini, kami menghimbau kepada Bapak/Ibu Kepala Instansi Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, Klinik, Puskesmas, Balai Pengobatan dan penyedia layanan kesehatan lainya untuk merevisi sistem birokrasi administrasinya agar berorientasi menuju era global.

Masih membahas COE, di dalam surat tersebut juga harus tercantum posisi spesifik serta tanggal kapan mulai dan berakhirnya kontrak kerja. Di samping itu, DataFlow akan menolak bagi applicant yang dokumen COE nya lebih dari 6 bulan. Sehingga diharapkan bagi para kandidat nakes yang mau bekerja di luar negeri, harus dipastikan memiliki DataFlow sejak masih di Indonesia. Pada bagian ini, agency / PT / Recruiter akan membantu menuntaskan sebelum mereka siap terbang ke negara tujuan.

Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan, semoga bisa menjadi perhatian bersama.

Salam hangat dari Saudi Arabia

Ramadhan Mubarak

Satya Putra Lencana
Riyadh, 24 April 2022

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN
Latest posts by Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN (see all)

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN

Occupational Health Nursing (OHN) at Larsen & Toubro (LNT) Saudi Arabia Lcc | CEO & MD of Devisaudia.com | Indonesian Migrant Worker Task Force under Labor Attache of Indonesian Embassy, Riyadh, Saudi Arabia

2 thoughts on “Surat Terbuka untuk Lembaga Pendidikan dan Penyedia Layanan Kesehatan Se-Indonesia

  • Terimjsh pak satya sangat membantu.

    Reply
    • Dear Sahuri
      Thanks for visit this article. Perhaps you’re subscribe our channel for further new update. Thank you

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *