Opini

Pilih “Status” atau “Sejahtera”?

Saya kadang nggak habis pikir, kenapa orang kita itu masih banyak yang memburu status sosial ketimbang kesejahteraan diri.

Rela bekerja tapi nggak digaji. Malah, justru ada yang bayar untuk masuk institusi tertentu. Hanya demi penilaian orang lain terhadap status pekerjaan kita, bukan berarti kita harus sengsara kan?

Dulu, saya pernah bekerja di RS pemerintah kota di Jawa Tengah. Baru seminggu masuk kerja, sepuluh pertanyaan masuk, “Bro, kamu bayar berapa masuk sini?” Actually, what is the exactly happen with them?

Poinnya begini, hidup itu pilihan, setiap kita harus siap menjalani dan bertanggungjawab dengan pilihan itu. Gak usah ngeluh.

Intinya gini deh, ada 4 kata yang nggak akan pernah bikin kita sukses meraih sesuatu adalah WHAT WILL PEOPLE SAY.

Saya nggak pernah memandang Petani itu lebih rendah statusnya dari Dosen. Saya nggak pernah menilai Kepala Lurah itu lebih sejahtera daripada Pengusaha. Toh, kenyataannya, memang begitu, kan?

Apapun profesi itu memang ada risikonya. Risiko beban kerja, risiko stressor tinggi, risiko sakit sampai-sampai risiko dinyinyir orang lain.

Kita nggak akan pernah bisa memenuhi harapan semua orang. Jangan sampai alur hidupmu diatur orang lain.

Orang komen apa, dengerin bae. Orang nyibir apa terima aje. Kan, klo orang dikasih sesuatu tapi dia menolaknya, pemberian itu balik ke yang ngasih. Iya, apa iya?

Tak kasih tau nih, pujian itu menyengsarakan! Alih-alih cuma sekedar pengen dipuji orang karena bisa kerja di instansi tertentu, bukan berarti kita harus rela digaji ‘sukarela’ kan? Apalagi gratisan! Apalagi udah nggak digaji, masuk kerjanya disuruh bayar lagi … Biuuh!

Please, use your logical thinking.
Kalo jadi guru gak bisa cepat bikin sejahtera, ya udah ganti jadi pengusaha aja. Kalo jadi dosen nggak bisa bikin cepet punya mobil, rumah mewah, dll ya udah lah sah-sah aja kok jadi montir, tukang pecel, tukang fotografer, youtuber atau apalah …

Masa bodo’ orang mau ngomong apa, yang penting kamu kerja halal, tetap jalan di atas tanggungjawabmu, nggak merugikan orang lain dan yang paling penting kamu terhindar dari benih-benih korupsi!

Biar nggak ada lagi tuh korupsi dana bantuan pendidikan. Dana bantuan bencana, de el el.

Back to main topic, kita sebenernya nyari pekerjaan yang gajinya gede atau yang pujiannya gede?

Kalo kerja di dalam negeri susah, banyak ‘syarat’nya, banyak ‘pungli’nya, ya udah coba keluar negeri ajalah!

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN
Latest posts by Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN (see all)

Ns. Satya Putra Lencana BSN, RN

Occupational Health Nursing (OHN) at Larsen & Toubro (LNT) Saudi Arabia Lcc | CEO & MD of Devisaudia.com | Indonesian Migrant Worker Task Force under Labor Attache of Indonesian Embassy, Riyadh, Saudi Arabia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *